Monday, September 28, 2015

Apresiasi Ulama Kota madya Banjarmasin Mengenai Ayat-ayat Jabariah



OUTLINE SEMENTARA
BAB I             :  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ………………………………….
B.     Rumusan Masalah ………………………………………..
C.     Tujuan dan Signifikansi Penelitian ……………………...
D.    Penegasan Judul ……………………………………........
E.     Tinjauan Pustaka …………………………………………
F.      Metodologi Penelitian ……………………………………
G.    Sistematika Penulisan ……………………………………
BAB II                        :  LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Ayat-ayat Jabariah ………………………….
B.     Macam-macam Ayat-ayat Jabariah ……………………
C.     Sebab timbulnya Ayat-ayat Jabariah …………………..
D.    Jumlah Ayat-ayat Jabariah …………………………….
BAB III          : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A.    Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………..
a.       Sejarah berdirinya Majlis, Pondok dan Sekolah …..
b.      Pelaksanaan Pengajian dan Pembelajaran ………...
c.       Metode Pengajaran ………………………………..
B.     Riwayat Hidup Ulama …………………………………
C.     Apresiasi Ulama ………………………………………..
D.    Pengaruh Terhadap Masyarakat ……………………….
BAB IV          : PENUTUP
A.    Kesimpulan ……………………………………………
B.     Saran-saran ……………………………………………
                                 

A.  Latar Belakang Masalah
Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Bukan hanya sampai disitu, penjelasan mengenai petunjuk al-Qur'an itu pun terdapat pula di dalamnya. Bahkan al-Qur'an berfungsi sebagai pemisah antara yang hak dan batil.[1] Urgensi al-Qur'an tidak henti-hentinya menjadi inspirator, pemandu dan pemadu bagi gerakan umat Islam sepanjang empat belas abad sejarah peradaban umat ini.
Sebagai petunjuk al-Qur'an harus dipahami, dihayati, dan dipraktekkan dalam kehidupan. Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak semua orang dapat dengan mudah memahami al-Qur'an itu sendiri, sahabat nabi saw sekalipun, yang secara umum menyaksikan turunnya wahyu, mengetahui konteksnya, serta memahami secara alamiah makna kosakata bahasa Arâb dan strukturnya, tidaklah mudah memahami al-Qur'an. Tidak jarang mereka berbeda pendapat atau bahkan keliru dalam memahami firman Allah tersebut.[2]
Di dalamnya terkandung berbagai aspek yang sangat berguna (bermanfaat) bagi kehidupan manusia, seperti aspek hukum, wa'ad-wa'id, kisah-kisah, sejarah, amtsal, tasawwuf, serta akidah dan sebagainya.
Akidah merupakan salah satu isi dari kandungannya yang menarik dan penting untuk dibahas, karena akidah adalah denyut nadi keberagamaan dan kehidupan seorang muslim. Akidah Islam secara literal diartikan sebagai ikatan, merupakan ajaran dasar Islam yang membicarakan keyakinan-keyakinan dasar yang harus dianut oleh setiap muslim. Disebut ikatan karena ia akan mengikat keyakinan setiap orang yang beriman, sehingga hatinya tetap meyakini dasar-dasar ajaran Islam.
Sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai dasar agama, maka keberadaan akidah Islam ini sangat menentukan bagi seorang muslim, sebab dalam akidah agama ini, diyakini bahwa sikap, perbuatan dan perubahan yang terjadi dalam prilaku dan aktivitas seseorang sangat dipengaruhi oleh sistem akidah yang dianutnya.
Begitu pentingnya kajian mengenai akidah Islam sehingga telah menjadi perbincangan yang serius dikalangan para ahli sejak zaman awal Islam sampai sekarang, termasuk di Indonesia.
Di dalam apresiasinya, kajian mengenai bidang ini melahirkan beberapa aliran, seperti Mu'tazilah, Asy'ariyah, Murjiah, Khawârij, Syi'ah, Qadariah, Jabariah, dll.
Dengan munculnya beragam aliran-aliran dalam akidah ini, sehingga menimbulkan banyak sekali permasalahan-permasalahan yang berujung pada perselisihan, bahkan sampai ada yang mengafirkan satu sama lain.
Diantara aliran-aliran yang  telah disebutkan diatas, Jabariah merupakan salah satu pemahaman yang sangat berkembang di masyarakat. Jabariah merupakan sebuah pemahaman yang menyebutkan bahwa perbuatan manusia telah ditentukan dari semula dari qadha dan qadhar Tuhan.[3]
Sehingga tak jarang ditemukan ada orang yang mengatakan perbuatan positifnya berasal dari Allah, contoh Aku kaya karena Allah, bukan atas usahaku sendiri, atau sebaliknya perbuatan negatifnya disandarkan kepada Allah, contoh, Aku mencuri bukan atas kemauanku sendiri melainkan Allahlah yang menggerakkan tanganku.
Dalam hal ini, ulama sangat berperan penting dalam menjelaskan apa maksud dari ayat-ayat Jabariyah tersebut, mengingat tugasnya sebagai pewaris ilmu para nabi.[4] Baik melalui pengajiannya di majlis ta'lim, pengajarannya di pondok-pondok pesantren, maupun di sekolah-sekolah yang berbasis Islam. Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran di masyarakat yang berimplikasi pada kehidupan sehari-hari.
Fenomena inilah yang menginspirasikan penulis untuk mengkaji dan merefleksikannya dalam bentuk penelitian dengan judul "Apresiasi Ulama Kota madya Banjarmasin Mengenai Ayat-ayat Jabariah".
B.   Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana apresiasi ulama kotamadya Banjarmasin mengenai ayat-ayat Jabariah ?
2.      Bagaimana pengaruh apresiasi ulama kotamadya Banjarmasin mengenai ayat-ayat Jabariah dalam kehidupan masyarakat ?

C.  Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui bagaimana apresiasi ulama kotamadya Banjarmasin mengenai ayat-ayat Jabariah.
2.      Untuk mengetahui pengaruh apresiasi ulama kotamadya Banjarmasin mengenai ayat-ayat Jabariah dalam kehidupan masyarakat.
Adapun signifikansi dari penelitian ini adalah :
1.      Sebagai bahan informasi bagi masyarakat mengenai apresiasi ulama kotamadya Banjarmasin terhadap ayat-ayat Jabariah.
2.      Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi para ulama dalam melaksanakan dakwah dan syiarnya.

D.  Penegasan Judul
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penelitian ini, khususnya mengenai judul, maka penulis perlu menjelaskan tentang maksud dari penelitian ini, yaitu :
1.      Apresiasi
Apresiasi merupakan penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu.[5]
2.      Ulama
Secara bahasa ulama berarti orang yang berpengetahuan, berilmu, atau lawan dari kata jâhil yaitu orang yang bodoh (tidak berpengetahuan).[6]
3.      Kotamadya Banjarmasin
Yang dimaksud kotamadya Banjarmasin adalah kota yang merupakan ibukota daerah tingkat II (setingkat dengan kabupaten), atau wilayah yang dikepalai oleh walikota.[7]
4.      Ayat-ayat Jabariah
Ayat-ayat Jabariah merupakan kumpulan ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan aliran Jabariah dalam ilmu kalam.
Dari penjelasan mengenai definisi operational diatas dapat dipahami bahwa penelitian ini adalah penelitian mengenai apresiasi ulama kota madya Banjarmasin mengenai ayat-ayat Jabariah.
E.   Tinjauan Pustaka
Setelah melakukan pencarian, ternyata peneliti menemukan adanya sebuah kajian atau penelitian yang berkaitan dengan akidah yang berjudul "Penafsiran Guru H. Bahâuddin terhadap Materi Ayat-ayat Akidah Pada Pengajian di Sungai Lulut Banjarmasin oleh Lia Lisa, namun penelitian tersebut masih bersifat umum, berbeda dengan yang akan ditulis yaitu dispesifikkan (terfokus) pada ayat-ayat Jabariah saja, selain itu, tokoh dan lokasi penelitiannya pun berbeda, tidak terfokus pada satu tempat saja.
F.   Metode Penelitian
Metode memang memiliki peranan penting dalam mencapai suatu tujuan, termasuk juga suatu penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya dan dibandingkan dengan standart ukuran yang telah ditentukan[8]. Metode penelitian yang dimaksud adalah cara-cara sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk  diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahan masalahnya[9]. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :
1.    Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mencari data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan tidak lepas kepada sistem metodologi penelitian.
a.       Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah kotamadya Banjarmasin.
b.      Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah ulama kotamadya Banjarmasin.
c.       Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah apresiasi para ulama kotamadya Banjarmasin serta pengaruh masyarakat di kotamadya Banjarmasin.

2.    Data dan Sumber Data
a.    Data Primer
Adapun data primer dari penelitian ini adalah apresiasi ulama kotamadya Banjarmasin mengenai ayat-ayat Jabariah.
b.    Data Sekunder
Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah pengajian atau pengajaran yang dilakukan oleh ulama yang bersangkutan, baik di majlis ta'lim, pondok-pondok pesantren, maupun sekolah yang berbasis Islam (keagamaan).
Sebagian data pelengkapnya adalah berupa apa saja yang menjadi penunjang dalam penelitian ini yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian.
c.    Sumber Data
Yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah :
1.      Responden ialah orang-orang yang memberikan informasi tentang data pokok. Mereka ini adalah ulama yang bersangkutan yang mengadakan pengajian atau pengajaran di majlis ta'lim, pondok-pondok pesantren maupun sekolah yang berbasis Islam (keagamaan) di kotamadya Banjarmasin.
2.      Informan, yaitu mereka yang memberikan informasi untuk melengkapi data-data primer, seperti peserta (masyarakat) majlis ta'lim, santri-santri di pondok pesantren, maupun murid-murid yang sekolah berbasis Islam (keagamaan).
3.    Populasi dan Sampel
a.       Populasi penelitian adalah seluruh peserta pengajian, santri-santri, serta murid-murid yang belajar di majlis ta'lim, pondok pesantren, maupun sekolah yang berbasis Islam (keagamaan).
b.      Sampel penelitian ini adalah beberapa sampel (orang) dari peserta pengajian, santri-santri, serta murid-murid yang belajar di majlis ta'lim, pondok pesantren, maupun sekolah yang berbasis Islam (keagamaan).
4.    Variabel Penelitian
Agar ditemukan indikator dan variabel penelitian ini, maka dapat dirinci:
Variable Independen, merupakan variabel inti atau variabel bebas yang berbunyi “Apresiasi ulama kotamadya Banjarmasin mengenai ayat-ayat Jabariah” (sebagai variabel X) dengan indikator :
1.      Latarbelakang keilmuan ulama kotamadya Banjarmasin
2.      Kitab pegangan ulama kotamadya Banjarmasin
3.      Metode yang digunakan
4.      Mazhab atau politik yang dianut kotamadya Banjarmasin
5.      Lingkungan

5.    Teknik Pengumpulan Data
a.       Observasi
Yaitu penulis akan mengadakan pengamatan secara langsung dilokasi penelitian dengan cara mengikuti pengajian di majlis ta'lim atau ikut belajar di pondok-pondok pesantren maupun di sekolah berbasis Islam (keagamaan).
b.      Interview/ Wawancara
Yaitu dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan ulama yang bersangkutan yang mengajar di majlis ta'lim, pondok pesantren dan sekolah yang berbasis Islam (keagamaan).
c.       Dokumenter
Yaitu penulis mencari data-data tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam lokasi penelitian.

6.    Pengolahan dan Analisis Data
a.       Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka sebelum disajikan dalam laporan hasil penelitian, terlebih dahulu penulis melakukan pengolahan data, dengan cara sebagai berikut :
1.      Koleksi data, yakni penulis mengumpulkan data sebanyak-banyaknya, baik data pokok maupun pelengkap.
2.      Klasifikasi data, yakni penulis melakukan pengelompokan data yang sudah terkumpul sesuai dengan jenis dan keperluannya masing-masing.
3.      Interpretasi data, yakni penulis memberikan pemahaman sendiri terhadap data-data sehingga menjadi jelas dan mudah dipahami.
b.      Analisis Data
Dilakukan dalam bentuk analisis kualitatif, yaitu berupa uraian-uraian terhadap masalah yang ada dimana data-data tersebut ditinjau dari segi sifat dan kuantitas yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mendapatkan kesimpulan.

G.  Sistematika Penulisan
Dalam rangka memudahkan penyusunan penelitian ini, penulis membuat sistematika penulisan yang tergambar melalui :
 BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari :
Pertama, latar belakang masalah yang memuat argumentasi atau alasan yang mendorong peneliti untuk meneliti suatu masalah.
Kedua, rumusan masalah yang berguna sebagai pemberi informasi tentang masalah mendasar yang akan dibahas.
Ketiga, Penegasan Judul yang berguna untuk memberikan penjelasan mengenai pengertian yang terkandung dalam judul agar orang-orang yang berkepentingan dengan penelitian ini memiliki persepsi yang sama dengan peneliti.
Keempat, tujuan dan signifikansi penelitian untuk menemukan jawaban dari masalah penelitian yang telah dirumuskan pada rumusan masalah serta menjelaskan kegunaan dari kajian yang diteliti.
 Kelima kajian terdahulu, yaitu menguraikan tentang penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan kajian tapi berbeda pada subtansi, waktu dan tempat dengan penelitian yang sedang penulis lakukan.
Keenam metode penelitian berperan penting dalam pengumpulan data, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Jenis yang menyangkut lokasi, subjek dan objek penelitian.
2.      Data dan Sumber Data, yakni yang menyangkut data primer dan sekunder, serta sumber dari responden dan informan.
3.      Populasi dan sampel
4.      Variabel yang disertai dengan indikatornya.
5.      Teknik pengumpulan data yang terdiri dari obserrvasi, interview (wawancara) dan  dokumenter.
6.      Pengolahan dan analisis data yang terdiri dari koleksi, klasifikasi dan interpretasi data serta bentuk analisisnya.
 Ketujuh sistematika penulisan, berguna sebagai tolak ukur agar penelitian ini menjadi sistematis.
BAB II Landasan Teori yang terdiri dari :
1.      Pengertian Ayat-ayat Jabariah
2.      Macam-macam Ayat-ayat Jabariah
3.      Sebab timbulnya Ayat-ayat Jabariah
4.      Jumlah Ayat-ayat Jabariah
BAB III Penyajian dan Analisis Data yang terdiri dari :
1.      Gambaran Umum Lokasi
2.      Sejarah berdirinya Majlis, Pondok dan Sekolah
3.      Metode Pengajaran
4.      Riwayat Hidup
5.      Apresiasi Ulama
6.      Pengaruh Terhadap Masyarakat
        BAB IV Penutup yang terdiri dari
1.      Kesimpulan
2.      Saran-saran














DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
adz-Dzâhabiy, Muhammad Husayn, at-Tafsîr wa al-Mufasirûn Jilid I, Mesir: Dâr al-Hadîts, 1976.
al-Qur'an al-Karîm
al-Sijistâniy, Abû Dâwûd, Sunân Abî Dâwûd, Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2011.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Munawir, A.W., al-Munawwir : Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, Banjarmasin: Antasari Press, 2011. Azwar, Saifuddin, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
Rajasa, Sultan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Karya Utama, tth.
Rozâk, Abdul dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam Untuk UIN, STAIN, dan PTAIS, Bandung : Pustaka Setia, 2001.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.


[1] Lihat Qs. al-Baqârah : 185.
[2] Muhammad Husayn adz-Dzahâbiy, at-Tafsîr wa al-Mufasirûn Jilid I, (Mesir: Dâr al-Hadîts, 1976), hlm 59.
[3] Abdul Rozâk dan Rosihon Anwâr, Ilmu Kalam Untuk UIN, STAIN, dan PTAIS, (Bandung : Pustaka Setia, 2001), cet ke-1, hlm 63.
[4] Abû Dâwûd al-Sijistâniy, Sunân Abî Dâwûd, ( Lebanon: Dâr al-Kutub al-Ilmiyah, 2011), cet ke-3, hlm 523.
[5] Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), cet ke-3, hlm 62. Lihat juga Sultan Rajasa, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Karya Utama, tth), hlm 42.
[6] A.W. Munawwir, al-Munawwir : Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), cet ke- 14, hlm 966.
[7] Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm 598.
[8] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm 126-127.
[9] Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), lihat juga Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), cet ke-13, hlm 1.

No comments:

Post a Comment